Maskapai Mendiskriminasi Penumpang Pesawat yang Berbadan Gemuk


QUICK77 - Mereka yang memiliki tubuh besar atau gemuk masih sering mengalami diskriminasi dalam berbagai hal. Termasuk mereka yang menjadi penumpang pesawat terbang. Mereka ada yang mendapat perlakuan diskriminatif dari anggota maskapai penerbangan.

Mereka enggak mau tinggal diam. Seorang penumpang berbadan gemuk melawan diskriminasi dari perlakuan maskapai. Ada di antara mereka gak dibolehkan duduk di kursi pesawat karena badannya terlalu besar.

Di awal tahun ini ada sebuah kasus yang mengenai satu keluarga. Tiga wanita dari Selandia Baru itu, ibu dan dua putrinya jadi pemberitaan di seluruh dunia karena ditolak duduk di kabin bisnis Thai Airways yang telah dipesan.

Alasannya, mereka dianggap terlalu gemuk. Mereka adalah Huhana Iripa dan juga putrinya Tere dan Renell. Mereka sengaja memesan tiket kelas bisnis karena rata-rata maskapai memiliki kursi yang besar dan nyaman.

Tetapi, kursi kelas bisnis Thai Airways berbeda, sabuk pengaman gak bisa dihubungkan di perut. Dampaknya, mereka dipindah ke kelas ekonomi dengan memakai sabuk pengaman tambahan.

Cerita ini juga viral. Thai Airways lalu memberikan pengembalian uang ke keluarga itu karena beda harga kelas bisnis dan ekonomi.

Peristiwa itu gak lepas dari perhatian Annette Richmond , seorang aktivis dan pendiri Fat Girls Travelling, komunitas pendukung perempuan dengan berbagai contoh tubuh dan suka bepergian. Annette terbilang gemuk dan sebagai penumpang pesawat terbang ia sering mengalami berbagai hal di pesawat.

Stigma Negatif Penumpang Gemuk


Ia menganjurkan untuk orang gemuk untuk melakukan penyelidikan sebanyak mungkin tentang penerbangan, operator, dan kursi yang dipesan. Karena, peraturan dari maskapai sering berubah dan mereka menginginkan keuntungan.

Ada sejumlah negara yang mengatur tentang ukuran tubuh penumpang pesawat. Misalnya, penumpang penerbangan domestik di Kanada yang membutuhkan dua kursi bisa mendapatkan kembali uang dari kursi kedua kalo memiliki catatan dari dokter.

Sementara, Australia memiliki undang-undang perlindungan konsumen yang melarang maskapai membebani penumpang dengan penjualan harga tiket berbeda berdasar ukuran tubuh mereka. Amerika Serikat masih simpang siur, karena peraturan di sana sering berubah.

Orang-orang gemuk terus mendapat tekanan dan stigma negatif. Sesama penumpang juga saling tengkar karena hal ini. Menurut Annette, tak akan ada perubahan berarti jika konfigurasi kursi pesawat masih sama seperti ini. Karena, kenyamanan harus digerus dengan harga tiket yang murah.

Richmond sendiri sering memberi saran pada mereka yang bermasalah dengan suatu maskapai. Fat Girls Travelling bakal saling mendukung secara online dan target mereka bukan hanya tentang mendapatkan pengembalian uang, tapi juga ingin menunjukkan kalau mereka tidaklah sendirian.



No comments:

Post a Comment