Asisten Pelatih Barito Putera Diduga Terinfeksi Corona


QUICK77 - Setelah mendapat kabar asisten pelatih, Yunan Helmi, tengah menjalani pemeriksaan mendalam atas perkiraan terinfeksi virus Corona, Barito Putera bakal menjalani pemeriksaan medis secepatnya. Kepala Pasukan Laskar Antasari saat ini masih ada di Makassar.

Barito Putera baru saja menjalani pertandingan minggu ke-3 Shopee Liga 1 2020 melawan PSM Makassar pada Minggu (15/3/2020) di Stadion Andi Mattalatta. Kedua tim berbagi skor sama 1-1.

Djadjang Nurdjaman, yang di hubungi pada Senin (16/3/2020) pagi mengaku timnya dalam keadaan gak tenang bertanding setelah mendengar Yunan Helmi menjalani pemeriksaan berhubungan dengan virus Corona.

"Ya, kami bertanding dalam keadaan perasaan campur aduk. Ada rasa khawatir karena Coach Helmi bagian dari tim yang selalu berinteraksi dengan pemain dan staf pelatih," kata Djanur.

Walau memang menurut Djadjang Nurdjaman, belum tentu Yunan Helmi benar-benar sudah positif Covid-19. "Hasil pemeriksaan baru diduga kuat. Semoga gak ada apa-apa," kata pelatih asal Bandung itu.

Langkah selanjutnya, tim Barito Putera akan kembali ke Banjarmasin pada sore ini yang akan kemudian menjalani pemeriksaan medis tanpa terkecuali.

"Ya, semua anggota tim bakal menjalani pemeriksaan untuk memastikan kami semua sehat gak terinfeksi virus Corona," kata Djanur.

Pelatih Barito Putera itu hanya bisa pasrah dengan situasi ini. "Kami harus siap dengan segala konsekuensi. Saya pribadi berharap gak ada apa-apa dengan Coach Yunan Helmi," katanya.

Gak Fokus Bertanding


Menurut pemberitaan media lokal Kanal Kalimantan, tiga warga Kalimantan Selatan dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin pada Sabtu (14/3/2020). Informasi didapat, diduga, ketiganya suspect corona atau COVID-19 selesai pulang dari luar Kalsel, di mana dua di antaranya pulang dari ibadah umroh.

“Sampai dengan pukul 21.00 WITA Sabtu (14/3/2020), ada tiga pasien suspect Corona sedang menjalani perawatan di ruang isolasi,” kata Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Hj Suciati dalam penjelasan tertulisnya, Minggu (14/3/2020).

Sampai sekarang, mereka tengah berada diisolasi guna proses pemeriksaan dan observasi. Seperti pengambilan sampel swab tenggorokan dan diobservasi di laboratorium. Serta memulihkan kondisi kesehatannya.

Tetapi Suciati belum mengetahui pasti kapan hasil kesehatan tiga orang pasien suspec Covid-19 itu akan didapatkan. Ia mengatakan, masih menunggu konfirmasi dari dokter yang melakukan pemeriksaan.

Pada Minggu (15/3/2020) hari ini, kabarnya juga ada tambahan dua pasien rujukan suspect corona dari Tanah Bumbu. Keduanya adalah pasien yang satu travel perjalanan umroh dengan pasien yang sudah dirawat sebelumnya.

Data mengungkap identitas salah satu pasien yang sedang menjalani pemeriksaan adalah Yunan Helmi. Pria kelahiran Lamongan, 14 April 1974 masuk ke RS Ulin sekitar pukul 14.00 WITA pada Minggu (15/3/2020) lewat rujukan dari RS Suaka Insan Banjarmasin.

"Karena sakit beliau memang gak ikut rombongan tim Barito Putera ke Makassar," terang Djanur.

Beruntung terhitung sejak Senin (16/3/2020) PSSI secara resmi menghentikan seluruh pertandingan Shopee Liga 1 2020.

Barito Putera sudah menjalani tiga pertandingan kompetisi kasta elite. Mereka menderita kekalahan 0-4 melawan Madura United, ditekuk 1-2 kontra Bali United, dan terakhir imbang kontra PSM.

Laskar Antasari saat ini terpuruk di posisi kedua terbawah dengan poin minimalis satu."Saat menghadapi PSM kami sudah gak fokus. Beruntung anak-anak masih bisa meraih hasil sama di markas lawan," kata Djadjang Nurdjaman.



Efek Tubuh Setelah Sembuh dari Virus Corona


QUICK77 - Waktu jumlah kasus meningkat secara dramatis di Eropa dan Amerika Utara, virus corona telah memuncak di beberapa negara Asia, dan penelitian pertama tentang efek jangka panjang dari virus ini muncul.

Sebuah studi oleh jurnal medis The Lancet memberikan jawaban serius. Mereka menyampaikan kalau mantan pasien yang terinfeksi virus corona bisa menyimpan patogen di saluran pernapasan mereka selama 37 hari, yang berarti kalo mereka bisa tetap menular selama berminggu-minggu.

Mengingat kalo periode karantina saat ini direkomendasikan sebagai 14 hari, pasien mungkin tetap menular lama setelah gejala mereka hilang, tanpa disadari menyebarkan virus lebih lanjut.

Ada laporan terisolasi dari orang yang keliatannya terinfeksi ulang dengan virus corona. Data dari pejabat kesehatan di provinsi Guangdong China melaporkan kalo 14 persen orang yang sembuh kemudian dites positif lagi.

Pada akhir Februari, Reuters melaporkan tentang seorang wanita di Osaka, Jepang yang kembali positif terinfeksi virus corona setelah dinyatakan sembuh sebelumnya. Kasus sama dilaporkan di Korea Selatan.

Tetapi, mungkin ada penjelasan lain daripada infeksi ulang. Ada kemungkinan itu tetap nggak aktif setelah serangan awal penyakit dengan gejala minimal, sebelum menyerang paru-paru. Atau selalu ada kesalahan manusia seperti pengujian yang tidak akurat atau pasien yang dipulangkan secara prematur.

Biasanya, ketika infeksi virus dikalahkan oleh sistem kekebalan tubuh, mereka tahu bagaimana cara mengalahkannya mereka kembali --dengan kata lain, mereka menjadi kebal. Pengecualian kalo pasien itu memiliki sindrom defisiensi imunitas (seperti pengidap HIV).

Efek Jangka Panjang


Otoritas Rumah Sakit Hong Kong mempelajari gelombang pertama pasien untuk sembuh dari kasus yang dikonfirmasi dari virus corona. Kota ini memiliki 131 kasus dan tiga kematian, dan total 74 orang telah dipulangkan.

Dr Owen Tsang Tak-yin, direktur medis dari Pusat Penyakit Menular di Rumah Sakit Princess Margaret di Kwai Chung mengatakan, dokter telah melihat sekitar selusin pasien yang pulang. Dua sampai tiga orang tidak bisa melakukan hal-hal seperti sebelumnya, The South China Morning Post melaporkan.

"Mereka terengah-engah kalo berjalan sedikit lebih cepat," kata Dr Tsang pada konferensi pers hari Kamis. "Beberapa pasien mungkin memiliki sekitar 20 hingga 30 persen fungsi paru [setelah pemulihan]."

Para pasien sekarang akan menjalani tes untuk menentukan berapa banyak fungsi paru-paru yang masih mereka miliki, dan latihan fisioterapi dan kardiovaskular juga akan didorong untuk memperkuat paru-paru mereka.

Pemindaian menunjukkan ada kerusakan organ pada paru-paru, tetapi sejauh ini tidak pasti apakah ini bisa menyebabkan komplikasi di kemudian hari seperti fibrosis paru.



Indonesia Harus di Lockdown Karena Jumlah Pasien Positif Corona Sudah 69


QUICK77 - Jumlah pasien positif Corona di Indonesia bertambah lagi sebanyak 35 kasus per Jumat, 13 Maret 2020. Yang sebelumnya 34 kasus, total orang dengan COVID-19 di Indonesia menjadi 69.

Walaupun jumlah yang positif terjangkit Corona terus bertambah, di samping lain sudah ada lima pasien yang dinyatakan sembuh dari Corona. Mereka dinyatakan sembuh setelah dilakukan uji laboratorium sebanyak dua kali, dan hasilnya selalu negatif.

Tetapi dari masyarakat Indonesia sendiri, tak sedikit yang menginginkan supaya Presiden Jokowi secepat mungkin mengeluarkan perintah supaya dilakukan lockdown, seperti di Italia.

Untuk membatasi penyebaran wabah Virus Corona atau COVID-19, negara Italia memutuskan untuk menerapkan kebijakan lockdown atau mengisolasi negara secara keseluruhan.

Indonesia Harus Lockdown karena Corona?


Menanggapi hal itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio, berpendapat Kalau lockdown secara keseluruhan belum dirasa perlu.

Menurut Amin, jumlah pasien positif Corona di Indonesia memang sudah menyentuh angka 69. Tetapi, kata Amin, kasus itu masih terbatas di satu daerah saja.

"Kalau lockdown total saya rasa belum. Paling hanya daerah yang terkena saja yang di-lockdown," kata Amin

Definisi Lockdown


Adapun definisi lockdown supaya gak terlihat 'menakutkan' menurut Amin, orang-orang hanya perlu membatasi diri untuk melakukan kegiatan di luar rumah.

"Batasi diri untuk melakukan pertemuan besar," kata Amin.

"Lockdown artinya gak ada aktivitas keluar rumah. Mengisolasi di rumah sendiri," dia menambahkan.

Amin menegaskan untuk saat ini Indonesia belum perlu melakukan lockdown total seperti di Wuhan waktu itu. Akses masuk dan keluar dari kota tidak boleh, orang-orang juga tidak boleh keluar rumah sama sekali, bahkan sekolah sampai diliburkan semuanya.

"Kalau sekarang, hanya perlu menahan diri untuk tak keluar dulu kalau dirasa tak perlu. Kalau memang mendesak, jangan lupa perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.



Indonesia Akan Di Lockdown ?


QUICK77 - WHO telah memastikan virus corona, Covid-19 sebagai pandemi dunia. Sejumlah negara juga telah menerapkan putusan lockdown untuk mencegah penyebaran virus itu.

Tetapi untuk Indonesia, menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COFID-19) Achmad Yuri, saat ini belum membuka opsi lockdown untuk pencegahan covid-19. Dia menerangkan kalo dilakukan seperti Italia, masyarakat nggak bisa berbuat apa-apa.

"Kita tidak akan membuka opsi Lockdown. Karena kalau dilockdown malah kita nggak bisa berbuat apa-apa," jelas Yuri di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (12/3).

Tetapi keputusan itu belum final. Karena hal itu bakal dikoordinasi kembali. "Tapi pastinya ini bakal jadi keputusan bersama yang secepatnya akan dikoordinasikan di tingkat kementerian," jelas Yuri.

Sebelumnya Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani yang berada di Roma menyatakan, kebijakan lockdown dilakukan supaya Covid-19 nggak menyebar karena aktivitas orang-orang yang berpergian. "Lebih fokus ke pencegahan, mengingat banyaknya orang yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah lain."

Ia menjelaskan, kondisi di Italia saat ini relatif kondusif. "Nggak ada panic buying," tegas Esti.

"Kalo ada video yang kelihatan antri sebetulnya karena toko membatasi jumlah orang di dalam dan jarak antrean yang di luar untuk giliran masuk harus 1 meter atau paling nggak setengah meter," Esti menambahkan.

Menurutnya, keadaan di Italia nggak mencekam seperti yang dibayangkan. Warga sebenarnya masih dibolehkan keluar rumah seperti untuk belanja persediaan pangan.

"Cuma jadi sepi dan lenggang kalau di Roma. (Keluar rumah) Boleh untuk bekerja, ke klinik kesehatan dan membeli grocery," jelas Esti.

Ia menilai, warga Italia paham penularan Virus corona terjadi lewat kontak fisik dekat. Mereka yang ke restoran juga sudah saling memberi jarak sebelum ada keputusan lockdown.

"Kemarin juga kalau ke restoran berempat diberi meja duduknya jauh-jauh," kata Esti.

Kewaspadaan Bebas Visa

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yuri juga menjelaskan saat ini Indonesia bakal meningkatkan kewaspdaan. Salah satunya meninjau bebas visa.

"Pertama kewaspadaan seluruh dunia meningkat. Banyak negara meninjau kembali bebas visa pada kunjungan antarnegara. Kami tunggu kebijakan kemenlu seperti apa untuk kita," kata Yuri di Kontor Istana Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (12/4).

Seluruh dunia, kata dia, memberikan kemudahan pergerakan. Artinya setelah penetapan ini setiap orang tidak bisa sembarangan masuk. "Tujuannya mengurangi penyebaran," kata Yuri.

Oleh karena itu seluruh negara harus bersiap-siap. Mulai dari sarana dan prasarana kesehatan untuk kepentingan. Seluruh negara bakal menyiapkan berbagai macam perangkat.

"Mengamankan stok masker APD, masing-masing negara mengamankan jumlah yang dianggap cukup termasuk dalam konteks ini mengamankan jumlah kebutuhan kit laboratorium pemeriksaan," jelas Yuri.



DBD Mengancam Indonesia



QUICK77 - Belum selesai melawan virus corona atau Covid-19, sekarang pemerintah Indonesia juga tengah bertindak melawan penyakit Demam Berdarah atau DBD. Penyakit ini masih jadi ancaman serius untuk masyarakat Indonesia.

Dalam waktu tiga bulan ini, kasus demam berdarah dengue (DBD) telah merengkuh 104 orang. Angka itu dicatat Kementerian Kesehatan dari Januari sampai awal Maret 2020. jumlah ini, jauh dari jumlah kematian karena virus corona yakni 1 orang.

Sementara jumlah kasus DBD di Indonesia sudah mencapai 16.099 di periode yang sama. Laporan kasus yang masuk dari 28 provinsi, dengan 370 kabupaten/kota yang terjangkit. Jumlah kasus DBD juga diperhitungkan bakal terus meningkat.

Empat provinsi yang memberitahukan kasus DBD tertinggi, yakni Nusa Tenggara Timur (2.711), Lampung (1.837), Jawa Timur (1.761), dan Jawa Barat (1.420).

Tiga provinsi teratas dengan jumlah kematian DBD tinggi, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) 32, Jawa Barat 15, dan Jawa Timur 13 kematian.

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengatakan, permasalahan kesehatan di Indonesia bukan hanya virus Corona (Covid-19), tapi juga DBD. Bahkan dirinya mengatakan, yang paling mengancam jiwa masyarakat Indonesia saat ini adalah DBD.

Dirinya juga mengharapkan peran serta pemerintah daerah dan warga untuk bisa bersama-sama mencegah wabah DBD semakin meluas di wilayah itu, sehingga angka kematian karena wabah itu bisa ditekan.

Wakil Ketua Komisi IX, Emanuel Melkiades Laka Lena menilai DBD tak kala serius dengan penyakit yang tengah mewabah saat ini, yaitu virus corona.

"DBD puluhan orang sakit karena DBD, yang meninggal sudah 100 lebih," kata dia di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Melki menyebut anggotanya beberapa hari yang lalu mengunjungi wilayah terparah yang tertular DBD di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunjungannya ke sana bersama dengan rombongan Kementerian Kesehatan.

"Sama Pak Menkes ke Kupang melihat warga itu udah kaya barak-barak pengungsian. Kan kita masih pikirkan DBD penyakit khas Indonesia. Corona itu penyakit impor itu," tegasnya.

Melki meminta semua anggota untuk tak membiarkan munculnya penyakit DBD di sejumlah wilayah. Karena penyakit DBD gak kalah mematikan dibandingkan dengan Covid-19 alias Corona.

"Corona sudah ada yang ngurus Pak Achmad Yurianto, kita percayakan ke dia," kata dia.

Mengganas di NTT


Kasus DBD yang melanda Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), semakin mengganas.

Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Purtanto, Senin (9/3/2020) siang mengunjungi Kabupaten Sikka.

Kedatangan menteri kesehatan selain membawa sejumlah bantuan obat-obatan dan peralatan kesehatan serta membawa 30 dokter dan 6 orang perawat untuk bertugas menangani pasien DBD di Sikka.

Ia juga mengatakan bakal mengerahkan tim medis untuk membantu proses pengobatan, proses logistiknya dan juga bakal mendorong proses promotif dan preventifnya.

"Kita membawa bantuan peralatan dan obat-obatan seperti yang dilihat dan pemerintah pusat bakal terus support sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi. Nanti para dokter dan perawat dari Jakarta bakal tinggal di sini sampai masalah DBD selesai," katanya.

Sementara Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, mengatakan, berhubung DBD pemerintah dan masyarakat kabupaten Sikka dinilai lalai sehingga di tahun 2020 kasusnya meningkat cukup signifikan dari 620 menjadi 1.195 kasus sampai Senin (9/3/2020) siang.

"Berbagai macam usaha pemerintah dari awal Januari kita sudah lakukan. Kita juga tetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan telah diperpanjang sebanyak 4 kali serta sudah 1.065 orang yang sudah sembuh dari perawatan," jelasnya.

Dikatakan Robi sampai saat ini masih terdapat 130 pasien yang dirawat di RS TC Hillers Maumere dan RS St. Gabriel Kewapante serta berbagai puskesmas yang ada di Kabupaten Sikka.

Agar Tak Mewabah


Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, untuk mencegah DBD terus mewabah, masyarakat diminta untuk pemberantasan sarang nyamuk, baik di rumah, sekolah, tempat umum ataupun rumah ibadah.

Kata Nadia, pemerintah juga berusaha memastikan logistik untuk tes DBD mencukupi di berbagai wilayah, selain juga persediaan abate, insektisida serta larvasida.

Nadia juga mengklaim pemerintah sudah melakukan langkah untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD di beberapa daerah.

"Menyiagakan rumah sakit untuk antisipasi peningkatan kasus DBD dan memastikan cairan dan alat infus tersedia," dia menambahkan.



Pemprov DKI mengeluarkan Rp 54 Miliar untuk Mengatasi Covid-19


QUICK77 - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan perhitungan Rp 54 miliar untuk penanganan wabah Corona, Covid-19. Alokasi ini berasal dari perhitungan belanja gak terduga tahun 2020.

"Pemprov DKI menyediakan perhitungan Belanja tidak Terduga (BTT) senilai Rp 54 miliar untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang tadinya nggak teralokasikan di SKPD masing-masing dalam hal ini utamanya Dinas Kesehatan," kata ketua Tim Tanggap Covid-19 Provinsi DKI, Catur Laswanto, Selasa (10/3/2020).

Anggaran BTT Pemerintah Provinsi DKI tahun 2020 sebesar Rp 188 miliar. Penggunaan anggaran BTT berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, di Pasal 55 Ayat 4, dijelaskan sebagai pengeluaran anggaran atas Beban APBD untuk keperluan darurat, termasuk keperluan mendadak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.

" Seandainya nggak ditangani bakal menimbulkan kerugian besar oleh daerah," kata Catur.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan, penggunaan BTT itu difokuskan untuk keperluan segala fasilitas kesehatan, pelindung diri tenaga medis, serta desinfektan untuk transportasi dan ruang publik.

"APD (alat pelindung diri) dengan mempertimbangkan dasar pencegahan infeksi, kemudian aspek upaya kesehatan masyarakat. Kita tahu setiap kasus yang kita awasi teman-teman kami di lapangan turut memantau dan menginvestigasi di lapangan sehingga juga membutuhkan ADP," ujar Widyastuti.

Bertambah Jadi 27

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Kasus Virus Corona Achmad Yurianto menerangkan jumlah pasien positif virus Corona bertambah menjadi 27 orang. Dia mengatakan, beberapa WNI yang dinyatakan positif menurutnya dalam kondisi stabil.

Di Jakarta, pemerintah menunjuk 3 rumah sakit sebagai rujukan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP), yaitu RS Persahabatan, RS Pusat Angkatan Darat, dan RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. Jumlah rumah sakit rujukan direncanakan akan ditambah.




Serie A Akan Berhenti misalnya Ada Pemain Positif Terkena Virus Corona


QUICK77 - Presiden FIGC, Gabirele Gravina mengaku bakal menskorsing Liga Italia Serie A jika ada satu saja pemain yang positif terkena virus corona. Italia saat ini menjadi negara Eropa yang paling parah terkena dampak penyakit dari China itu.

Sampai berita ini turun, tercatat ada 4.634 pasien yang positif menderita virus corona. Jumlah kematian juga bertambah menjadi 197 korban jiwa.

Liga Italia Serie A dan kegiatan olahraga lain di sana sudah dihentikan sampai 3 April. FIGC juga mengatakan siap memberhentikan Serie A secara total kalau ditemukan ada satu pesepak bola positif terjangkit virus corona.

"Kalau ada satu saja pemain Liga Italia Serie A positif virus corona, akibatnya kami akan hentikan kompetisi," kata Gravina.

Gravina mengatakan, langkah itu adalah satu opsi terbaik. Menurutnya, kesehatan publik bukan sesuatu yang bisa ditawar dengan apa pun juga.

"Kami harus realistis dalam keadaan seperti ini. Kesehatan publik dan atlet sangatlah penting, sampai kami harus menemukan prosedur terbaik. Baru setelah itu, kami bakal pikirkan akibatnya buat kompetisi itu," katanya lagi

Laga Tanpa Penonton Saja Tidak Cukup


Sebanyak enam pertandingan minggu keenam sudah diundur dan baru bakal dipertandingkan pada akhir minggu ini. Gravina lalu beropini bahwa sebetulnya laga tanpa penonton saja tidaklah cukup.

"Bermain tertutup bukan jawaban, tapi melihat para Presiden klub berdebat mengenai untung rugi sungguh menyedihkan, ini tidak menggambarkan sepak bola Italia," jelas Gravina.

"Mereka yang berpikiran seperti itu bakal merusak sistem keolahragaan di negara ini," katanya mengakhiri.